Friday, November 9, 2012

Belahan Jiwa

Belahan jiwa
Kamu percayakah?
Belahan jiwa itu adakah?
Dulu aku merasa bahwa belahan jiwa itu dongeng untuk anak kecil, cerita fiktif yang membuat kita terus berharap akan kebahagiaan diakhir senja.

Tapi, kini bagiku belahan jiwaku begitu nyata,
aku bisa merasakannya ditiap tatapan mata,
sentuhan,dan
disela canda riang.

Ohh…aku merasa tidak berfungsi tanpa dia.
Seperti remote control tanpa baterai.
Seperti bola lampu tanpa listrik.
Seperti hijau tanpa klorofil.


Hampa. Tak ada suara.

Apakah kamu pernah merasakannya pada seorang laki-laki?
Karena aku sedang merasakannya.

Lelaki ini selalu membuatku merasa berfungsi dengan baik ketika aku bersamanya:
Dia yang selalu menyuapiku dengan porsi besar.
Dia yang selalu mencium keningku sebelum berpisah.
Dia yang selalu mengajakku berdoa ketika dalam pergumulan.
Dia yang selalu menutupi kepalaku ketika hujan tiba-tiba turun.
Dia yang selalu memberikan pijatan terbaik tanpa kuminta.
Dia yang selalu marah ketika aku terlambat makan.
Dia yang memelukku erat sekali ketika dia ingin meredam kegalauan hatinya.
Dia yang selalu tertawa mendengar candaanku.
Dia yang selalu memperhatikan mataku ketika aku sedang bersemangat bercerita.
Dia yang akan memperhatikan wajahku lewat kaca spion ketika kami berboncengan.
Dia yang melengkapi semua inderaku.
Dia yang selalu mau membagi mimpinya denganku.

Dia-lah yang aku harapkan menjadi pemimpinku nanti,
lelaki yang akan aku lihat pertama kali ketika bangun dan terlelap dari tidurku,
Lelaki yang akan menyebutku istrinya,
Lelaki yang akan berbagi gen-nya denganku,
Lelaki yang akan membesarkan anak-anak Tuhan yang dititipkan pada kami.
Lelaki yang dengan bangga namanya akan kusandang.
Suatu hari nanti…
Ya…

Suatu hari nanti aku ingin menjadi…
“Nyonya Adewanto”  


2 comments:

Anonymous said...

Dirimulah yang terindah dalam hidupku.. makasih hun,udah mau jalanin ini semua bersamaku ^_^

Agnes Shanti said...

eaaak pacaran ni yeee :p ! you're welcome my sayang :*