“Hun, aku dapet tawaran overseas lagi. Kali ini prospeknya lebih menjanjikan”.
Aku masih ingat saat dia mengucapkan kata-kata itu, perasaanku campur aduk rasanya. Seneng, sedih, kesel, marah, pengen nangis, bahagia, bersyukur. Semua perasaan itu berlomba-lomba meminta perhatianku. Aku gak tahu harus mengikuti perasaan yang mana. Mungkin dari semua itu, perasaan yang paling dominan adalah bingung. Bingung karena aku baru 7 bulan merasakan indahnya bersama laki-lakiku ini, aku bahkan belum merasa becus-becus amat menjadi pacarnya. Masih banyak yang harus aku pelajari bersamanya, banyak yang ingin aku lakukan bersama laki-lakiku. Tapi, Tuhan ternyata punya rencana lain. Dia membuat kami harus terpisah jauh lagi.

Akhirnya, aku
mengamini juga keinginannya untuk pergi. Waktu itu, rasanya seperti akan mengerjakan test yang sangat penting, tapi kali ini gak ada jawaban yang salah.
Apapun hasilnya pasti benar dan itu adalah yang terbaik buat kami. 

As your information, being in
Long Distance Relationship is not easy.
Oh my God, aku bisa gak ya?. Aku sudah pernah mengalaminya, dan aku sebenarnya
tidak ingin merasakannya lagi. Tapi tiap
kali aku merasa ragu, aku selalu berdoa meminta jawaban pada TUHAN. Sampai
akhirnya aku tau kenapa Tuhan mengizinkan ini terjadi, karena Tuhan tahu aku bisa.

Aku yakin, Tuhan gak akan lupa
sama aku, sama dia, sama komitmen kami. Aku yakin selain nitipin dia ditempat
lain, TUHAN juga nitipin kekuatan untuk kami supaya kami bisa bertahan.
I’m sure this is all just a
phase.
Toh, apapun yang terjadi, sesibuk apapun dia. Aku selalu tahu hanya akulah yang ada dihatinya, tidak ada yang berubah. Dia adalah anugerah dari Tuhan untukku, karena Tuhan tahu pasti, akulah yang meminta laki-laki yang tangguh dan mau bekerja keras, jadi Dia memberikan laki-laki yang sesuai dengan permintaanku. tidak ada ruang untuk mengeluh atas keputusanNya ini.
Toh, apapun yang terjadi, sesibuk apapun dia. Aku selalu tahu hanya akulah yang ada dihatinya, tidak ada yang berubah. Dia adalah anugerah dari Tuhan untukku, karena Tuhan tahu pasti, akulah yang meminta laki-laki yang tangguh dan mau bekerja keras, jadi Dia memberikan laki-laki yang sesuai dengan permintaanku. tidak ada ruang untuk mengeluh atas keputusanNya ini.
Merelakan laki-lakiku pergi jauh
dariku adalah pengorbanan besar. Tapi aku tahu, bahwa dia ada dijalan yang
benar dan dia akan pulang. Memelukku lagi dan tertawa bersamaku lagi. Tuhan tahu kelapangan hatiku mengizinkan dia pergi adalah
caraku mencintainya.