Mungkin kalo ada orang yang bertanya tentang cita-cita terbesarku. dengan otak yang tidak cukup besar ini dan dengan IQ yang biasa saja, aku akan dengan lugas menjawab "making my father proud of me" yes that is my BIGGEST dream ever. tidak ada hal yang paling membahagiakan dibanding melihat ayahku bercerita tentang aktifitas-aktifitasku, pencapaian pencapaianku didepan teman-temannya dengan wajah berbinar dan senyum yang menggembang sempurna.
sosok ayah bagiku adalah segalanya, beliau adalah sahabat, guru, dan orang tua yang paling hebat didunia. Dari tiga bersaudara yang semuanya perempuan, aku memang paling dekat dengan ayah. untuk itu aku sangat ingin bisa membuat beliau bangga. maka semua mimpi, semua usaha yang aku lakukan ingin sekali ku persembahkan untuk beliau.
ayah, adalah sosok yang sederhana dan aku sungguh sangat mencintai kesederhanaannya, beliau sangat bersahaja, laki-laki yang sangat bertanggung jawab dengan keluarganya, laki-laki yang tidak pernah curang dalam pekerjaannya, dan laki-laki yang selalu terlihat tegar bahkan dalam keadaan yang sulit sekalipun. beliau adalah ONE OF A KIND. aku mencintai tutur katanya yang bijak, aku mencintai cara dia mencintai anak-anaknya dengan caranya yang terkadang tidak biasa dan akupun mencintai cara dia bertanggung jawab dengan perasaan ibu, hampir tidak pernah aku melihat penyesalan diwajah ibu karena telah memutuskan hidup bersama ayah :)
sejak aku masih kecil, ayah adalah sosok pekerja keras, beliau selalu bekerja siang dan malam,berusaha memenuhi keinginan dan tuntutan anak-anaknya. kami memang tidak terhitung keluarga berada, tidak pula terlalu berkekurangan. aku lebih suka menyebutnya sederhana. ya! kami adalah keluarga yang sederhana namun bahagia. bagiku, hidup dan tumbuh dewasa di rumah kecil disebuah gang sempit, dipedalaman sulawesi dan pergi jalan-jalan sekeluarga diakhir pekan dengan sebuah mobil yang tidak mewah yang belum lama ayah beli adalah sebuah kebahagiaan penuh yang tidak ada duanya. aku tidak ingin yang lebih lagi, sampai pada titik ini aku sudah mengecap apa itu kebahagiaan, and i have to admit that my father is the one who makes this happiness possible. ayah bukan tipe orang yang suka mengeluh, walau mungkin kadang beliaupun merasa lelah dengan hidup, dengan rutinitas, dengan bertumpuk-tumpuk pekerjaan namun beliau tidak pernah terlihat menyesali kehidupan. bagi beliau bisa berkumpul disore hari dengan keluarganya menikmati secangkir kopi bikinanku atau ibu dengan sebatang rokok sudah merupakan kebahagiaan akan hidup yang luar biasa buat beliau.
ayah, adalah sahabat yang selalu ada. pernah suatu hari..aku lupa kapan tepatnya, aku bangun dengan mata bengkak stelah putus cinta, aku masuk ke kamar beliau untuk meminta uang jajan dan tiba-tiba beliau memelukku sangat erat, hangat dan menenangkan. kemudian beliau berbisik pelan ditelingaku "cinta adalah jalan yang paling lurus untuk menuju rasa sakit, tegarlah". saat itu aku hanya bisa berusaha melepaskan pelukan beliau, aku merasa malu karena ketauan dan bergegas pergi ke sekolah. namun sampai saat ini kenangan akan peristiwa itu masih ku simpan manis dalam ingatan. ayah yang selalu tau apa yang terjadi pada anak-anaknya, ayah yang selalu peduli pada perasaan putrinya, ayah yang hebat selalu hebat.
sampai pada suatu masa dalam hidupku, aku harus berpisah pulau dengan ayah dan ibu. setelah lulus SMA dengan hasil yang bisa dibilang memuaskan, ayah melepasku untuk melanjutkan kuliah dijurusan bahasa inggris dijogja, tinggal bersama kakakku yang telah lebih dlu berkuliah dijogja. aku masih mengingat jelas saat-saat ketika harus berpisah dengan beliau, beliau tersenyum, ibu menangis haru dan aku memendam pedih, ayah memelukku erat menasehatiku untuk menjaga diri dan belajar dengan baik, itu adalah saat paling sulit dalam hidupku tapi disaat yang bersamaan aku merasa senang dan bangga karena aku bisa melajutkan sekolah diluar kota, dikota yang terkenal sebagai kota pelajar dan ya ! aku sudah siap membangun mimpi-mimpiku disana.
setelah aku kuliah dijogja, aku menjadi jarang berkomunikasi dengan orang tua, hal ini dikarenakan kesibukanku yang memang tidak bisa ku hindari namun sesekali aku sempatkan mengirim sms dan diakhir pekan ibu atau ayah menelponku dan menayakan kabarku. semuanya berjalan baik.
sejak dulu ayah jarang membagi kesulitannya kepada anak-anaknya, selalu disimpan sendiri atau dibagi ke ibu saja. Beliau hanya mengingatkanku untuk tidak lupa dengan yang DIATAS dan rajin ke gereja, ketika menelepon beliau selalu ingin tau aktifitas-aktifitasku dan aku bersyukur karena apapun keputusan yang aku buat beliau selalu mendukungku beliau hanya selalu mengingatkanku untuk tidak melupakan kewajibanku untuk menyelesaikan S1 dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai-nilai yang baik.
namun belakangan ini, aku merasa ada yang berbeda dengan ayah, ayah lebih gampang emosi dan lebih sensitif, tidak jarang diakhir telpon beliau, aku menangis karena ada kata2 beliau yang sedikit terasa menyakitkan. aku tau ada yang salah, tapi aku tidak berani menebak-nebak. ayah juga belakangan sering sakit, namun beliau selalu bersikeras tidak ingin ke dokter, ibu sudah beberapa kali membujuk namun beliau tidak bergeming. aku merasa kawatir dengan ayah. aku tau ayah sudah tidak muda lagi. ayah juga punya beberapa riwayat penyakit. namun, dibalik rasa kawatir yang amat besar ini aku yakin ayah adalah orang yang kuat, dia bukan laki-laki yang lemah at least itulah yang aku lihat sejak kecil.
yang aku coba ingin katakan adalah...
aku ingin ayah berumur panjang....
I just want him to witness everything that I will achieve in the future. I just want him to see my children grow up, beautifully. I just want him to always be there around and we’ll have dinner together. I just want him to drive for us in the weekend. I just want him to listen to my stories about my husband (later), my friend, life, or silly little things. I just want him to have a long long lifeeeeee .
sampai pada suatu masa dalam hidupku, aku harus berpisah pulau dengan ayah dan ibu. setelah lulus SMA dengan hasil yang bisa dibilang memuaskan, ayah melepasku untuk melanjutkan kuliah dijurusan bahasa inggris dijogja, tinggal bersama kakakku yang telah lebih dlu berkuliah dijogja. aku masih mengingat jelas saat-saat ketika harus berpisah dengan beliau, beliau tersenyum, ibu menangis haru dan aku memendam pedih, ayah memelukku erat menasehatiku untuk menjaga diri dan belajar dengan baik, itu adalah saat paling sulit dalam hidupku tapi disaat yang bersamaan aku merasa senang dan bangga karena aku bisa melajutkan sekolah diluar kota, dikota yang terkenal sebagai kota pelajar dan ya ! aku sudah siap membangun mimpi-mimpiku disana.
setelah aku kuliah dijogja, aku menjadi jarang berkomunikasi dengan orang tua, hal ini dikarenakan kesibukanku yang memang tidak bisa ku hindari namun sesekali aku sempatkan mengirim sms dan diakhir pekan ibu atau ayah menelponku dan menayakan kabarku. semuanya berjalan baik.
sejak dulu ayah jarang membagi kesulitannya kepada anak-anaknya, selalu disimpan sendiri atau dibagi ke ibu saja. Beliau hanya mengingatkanku untuk tidak lupa dengan yang DIATAS dan rajin ke gereja, ketika menelepon beliau selalu ingin tau aktifitas-aktifitasku dan aku bersyukur karena apapun keputusan yang aku buat beliau selalu mendukungku beliau hanya selalu mengingatkanku untuk tidak melupakan kewajibanku untuk menyelesaikan S1 dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai-nilai yang baik.
namun belakangan ini, aku merasa ada yang berbeda dengan ayah, ayah lebih gampang emosi dan lebih sensitif, tidak jarang diakhir telpon beliau, aku menangis karena ada kata2 beliau yang sedikit terasa menyakitkan. aku tau ada yang salah, tapi aku tidak berani menebak-nebak. ayah juga belakangan sering sakit, namun beliau selalu bersikeras tidak ingin ke dokter, ibu sudah beberapa kali membujuk namun beliau tidak bergeming. aku merasa kawatir dengan ayah. aku tau ayah sudah tidak muda lagi. ayah juga punya beberapa riwayat penyakit. namun, dibalik rasa kawatir yang amat besar ini aku yakin ayah adalah orang yang kuat, dia bukan laki-laki yang lemah at least itulah yang aku lihat sejak kecil.
yang aku coba ingin katakan adalah...
aku ingin ayah berumur panjang....
I just want him to witness everything that I will achieve in the future. I just want him to see my children grow up, beautifully. I just want him to always be there around and we’ll have dinner together. I just want him to drive for us in the weekend. I just want him to listen to my stories about my husband (later), my friend, life, or silly little things. I just want him to have a long long lifeeeeee .
I LOVE YOU DAD ! ALWAYS LOVE YOU......